Ketemu lagi!!!

Sebenernya aku dah punya 2 blog... Yang satu aku nonaktifin hahha... Salam kenaaal!!

Senin, 04 April 2011

Dia? Apa kamu yakin? [part 1/??]


Pagi hari di ittaewon, seorang namja sedang menggeliat di tempat tidurnya yang hangat. Ya, sekarang musim dingin. Musim yang menyenangkan untuk namja itu,Kim Jong Hyun.
#end#
*Jong hyun p.o.v*
                Aku terbangun. ‘tumben baru jam 5 aku bangun’ batinku. Aku terbangun karena bunyi telfon ku. Oh my life coming good, but now, whoaah think you what the hell . Begitu bunyi ringtone HP ku. “Yobboseo? Whoa! Iya aku lupa! Ne aku kesana!” aku segera ke sekolah. Ternyata, hari ini aku jalan-jalan keliling asia, angatanku kebagian asia tenggara. Ya,iklim tropislah. Walaupun aku nggak suka panas. Aku tetep kesana, karena akulah ketua perjalanan itu,dengan kata lain aku yang mengatur anak-anak itu.
                Aku keluar apartementku. Aku segera menyetop taksi,dan pergi ketempat yang ku tuju. “Ittaewon high school pak.” Ujarku ke sopir taksi itu. “Ne~” taksi itu segera ke tempat yang ku tuju. Sebelumnya aku mandi dan mengenakan seragam. “Annyeong haseo, jeongmal mianhayeo aku terlambat.” Ujarku ke seluruh murid. “Ne~ ayo segerak ke bismu!” aku langsung mencari bisku.
                Aku terbiasa membaca buku sambil di mobil. Aku membaca buku Harry Potter and the deathly hallows. Harry potter yang terakhir. Aku duduk di baris ke dua, bangku yang dua orang. Tempat favorite ku. “This is real this is me, I’m esacly where I’m support to be now” aku menoleh. Rupanya yeoja di sebelahku sedang mendengarkan lagu Demi Lovato, This is Me. Suaranya bagus, tapi sepertinya dia bukan asli orang korea, wajahnya beda. “This is real this is me, I’m esacly where I’m support to be now…” dia kembali menyanyi. Suaranya seperti malaikat. Mungkin,aku fans nya mulai sekarang.
                “No more hiding who I wanna be, this is me, yeah.. now I found who I am there’s no way to holdinin’, no more hiding who I wanna be this is me..”. Aigo, suaranya bagus.  “annyeong haseo..” sapaku akhirnya. “annyeong..” sapanya. Eh, ini malaikat apa manusia ya. Aku mematung.
*end*
*Kelly p.o.v*
“Annyeong..” jawabku. Namja ini bukannya, ah iya Kim Jong Hyun. Yang dibicarakan tadi oleh kepala sekolah. “Boleh aku tau namamu?” ujarnya. “Ne~ Kelly imnida.”ujarku. “whoa! Kelly? Kamu blasteran?” “iya, prancis-korea-indonesia.” Ujarku. “whoa!” “Kenapa?” “Nggak, ehh ya! Jong Hyun imnida.” Katanya. ‘sebenernya aku juga udah tau Jjong’ batinku. Aku terkikik sedikit.
“Waeyo? Namaku aneh?” tanyanya. Dia memasang tampang babo.”WHAHAHAH!” tawaku pecah juga akhirnya. Ya,sudah lama aku tidak tertawa seperti ini. Ya, dulu hanya oppa ku yang bisa membuat ku tertawa lepas. Tapi sekarang..
_flashback_
2 minggu yang lalu
“Annyeong haseo,oppa lagi apa?” tanyaku. “annyeong saeng, nih oppa lagi bercanda sama eonnie.” “hahaha… iya deh oppa, aku kesana.” Ujarku “Ne~”katanya. Suaranya masih lemas. Yup, oppaku ada di rumah sakit. Akupun memutuskan sambungan telfon itu. Tapi, aku merasa ada yang aneh. “Appa, ayo jenguk oppa, appakan belum pernah jenguk oppa, ayolah appa..” rajuk ku. “Appa sibuk sayang, jadi sama eomma aja ya..” aku tertunduk lemas. “Ne, eomma ayo”
Alibinya bisa aja deh. Aku tau, appa nggak mau ngejenguk oppa karena appa nggak suka sama profesi oppa. Oppaku seorang pianist terkenal. Lee Jinki. Oppa dan aku sudah seperti yeoja dan namja yang baru pacaran, tapi kalau sudah berantem, kayak mau putus aja. Aku masih ingat kata-kata ini ‘OK FINE! KITA PUTUS!’ itu gurauanku yang selalu ampuh membuat oppa dan keluargaku tertawa. Terkecuali,appa. Aku terkikik mengingat kejadian ini..
_FB_
“Oppa, anterin aku ke toko buku..” rajukku. “Nggak mau!” oppa pura-pura membentakku. “WHOA!  OK FINE! KITA PUTUS!” teriakku. Aku juga pura-pura menangis. Yah,kalo udah kayak gini, aku dan oppa biasanya memulai drama kami. “Aigoo, chagiya jangan menangis, ayo chagi, kita ke toko buku.” Ujarnya manja sambil mendongak kan muka ku. Persis namja yang lagi nenangin pacarnya. “hahaha.., drama kalian bagus” puji eomma. “Whoa! Gomawoyo eomma.” Kataku. Tapi, akhirnya kitapun tidak jadi pergi, karena hujan.
_end_
“Sampai kapan kamu mau tertawa seperti itu?” kata eomma ku. “Sampai aku ketemu jinki oppa.” Kataku manja. “Annyeong haseo..” sapaku ke dalam ruangan VIP ini. “Annyeong saeng, masuk…” suara oppa yang khas di telingaku. Suaranya, lemah. “Whoa! Ada eomma rupanya..” katanya. Sepertinya dia terkejut.
30 menit kami bercanda ria. Aku, Jinki Oppa, dan Taeyoon eonnie. Tiba-tiba.. “Akhh… kepalaku sakit…” ujar oppaku. Dengan sigap, aku menekan tombol biru yang ada di samping infusnya. Tak lama kemudian, dokterpun datang. Aku,eonnie, dan eomma disuruh menunggu di luar.
2 jam kami menanti. Aku cemas, eonnie juga,terlebih eomma. Akhirnya,dokter keluar. “Mian hayeo, aku tidak bisa berbuat banyak. Jinki sudah tiada.” Kata dokter. Bagiku, jantungku ingin copot!. “NGGAK! DOKTER BERCANDA!” aku teriak! Ya! Aku nggak kuat. Orang yang biasanya jadi sahabat ku, kini sudah tiada. Aku berlari ke dalam kamar. “OPPA BANGUN! BANGUN! OPPA JANJI MAU NGAJARIN PIANO BANGUN!” aku berteriak di dalam pelukan oppa ku yang sudah tidak bernyawa itu.
_end_
Lamunanku buyar setelah Jjong memanggil namaku. “Kelly,gwaechanaeyo?” tanyanya. Aku merebahkan kepalaku ke bahunya dan menceritakan semuanya. “Kelly, sudahlah, mungkin oppa mu sudah tenang di sana..” hiburnya.
Entah kenapa, aku merasa lebih tenang. Sepertinya,aku menemukan tempat curhat baru. Ya, selama ini aku kehilangan tempat curhat yang aman. Yaitu oppa ku. “Kelly, apakau masih mau seperti ini, bis sudah mau berangkat. Kita nanti susah nyari kelompok yang lain,” “Ne~” ujarku masih dengan suara yang bergetar dan sesengukkan. Aku dan Jjong segera ke bis kami, aku duduk di tempatku semula.
*end*
*Jong Hyun p.o.v*
Aku tertegun mendengar ceritanya. Ya, dulu Jinki hyung adalah guru piano ku. Ternyata, aku mencari-cari dia. Aku ingin mengajari yeodongsaengnya ini piano, apa yang diajarkan hyung ku. “ayo, mau nangis lagi nggak?” tawarku di dalam bis. “Emang nangis nggak capek apa!” hadriknya. ‘Galak banget..’ batin ku. Aneh, aku merasa nyaman begitu di dekatnya. Aku malah nggak marah waktu dia menghadrikku tadi. Ini aneh, apa jangan-jangan, aish!.
“Kelly, ini sudah…” ucapanku terputus ketika aku melihat matanya yang sembab tertutup. Dia tidur. “Kelly-ah, bangun..” ucapku. “Aigo,apa aku tertidur?.” Tanyanya. Matanya masih sembab. “Ne~ ayo cari kamarmu..” suruhku.
Dia berjalan sambil membawa koper-kopernya. Tentunya, dengan tampang baru bangun. Kalau dia seperti itu, dia manis juga ya!. Aish, jonghyun, apa maksudmu!. ‘Gamsahabnida buat pundakmu tadi’ bisiknya padaku. ‘Ne’ akupun berbisik kembali.

KAMAR 17 PUTRA
ITTAEWON HIGH SCHOOL
KIM JONG HYUN
KIM KIBUM (KEY)
CHOI MIN HO
Aku sekamar sama sahabatku rupanya. “HYUNG!” panggil seorang namja. Yang tak lain adalah Choi Minho, dongsaengku. “Ne~ ada apa?” tanyaku. “kita sekamar..” aish! Ternyata Cuma itu?. “MINHOO!!” aku berteriak. Aku dan minho kejar-kejaran.
*end*
*Min Ho p.o.v*
Aku dan hyung sedang kejar-kejaran. Itu seru!. Tapi…
BRUK!
Aku menabrak seorang yeoja. Sepertinya dia habis menangis. “Jeongmal mianhayeo, gwaechanaeyo?” tanyaku. Dia hanya berdiri kemudian dia segera keluar hotel. Sebelum kami berangkat jalan-jalan, kami menginap dulu di hotel korea. Baru ke asia tenggara, kata hyung ku sih, Indonesia dulu.
‘Yeoja aneh!’ batin ku. “yeoja tadi nggak kenapa-kenapa kan?” Tanya hyung ku. “Ne~ hyung sep…” sing… sepi.. “HYUNG! KAU!! AISH!” teriakku. Aku pun mengejar hyungku, rupanya hyungku mengejar yeoja itu. Apa jangan-jangan hyung? Aish minho, apa-apaan kau ini.
“Saeng, gwaechanaeyo?” Tanya hyung ku, dan yeoja itu berbicara sesuatu. Tapi, tidak terdengar olehku. Hyungku hanya mengangguk. ‘ah mungkin, itu yeojachingunya hyungku’ batinku. Aku pergi ke hotel saja.
*end*
*Kelly p.o.v*
Aku juga segera mencari kamarku. ‘No.17. hmm… kira-kira, teman sekamarku siapa ya?’ aku liat di bagian pintunya. Disana tertera sebuah kertas.

KAMAR NOMOR 14 PUTRI
ITTAEWON HIGH SCHOOL
KIM CHAE RI (KELLY)
LEE SOON KYU (SUNNY)
YURRI KWON

Ya, aku sekamar sama orang yang baru saja aku kenal. Sunny. Tapi, anaknya judes. Sepertinya. Terkecuali, Yurri eonnie. Dia yeodongsaengnya Taeyoon eonnie. Aku sangat dekat dengannya. Tapi dia tidak menuruni sifat kakaknya. Dia suka main kasar. Kadang suka mukul. Tapi anehnya aku tidah marah.Aku sudah menemukan kamarku karena di bagikan kertas seperti ini :
Reflek, aku ingat oppaku. Aku ingat kenangan yang ada di hotel ini bersama oppa ku. Aku menangis lagi. Aku berlari ke luar hotel yang lumayan mewah ini. Aku berlari. Ya, aku tidak melihat kedepan tiba-tiba.
BRUK!
Aku menabrak seorang namja. Aku tidak melihatnya. Mendengar perkataannya saja tidak. Aku yang seorang yeoja, tentunya akan jatuh bila tertabrak seorang namja. Aku hanya berdiri dan berlari ke taman yang biasanya aku dan oppa tentunya bersama taeyeon eonnie sharing.
Aku duduk di taman itu. “Saeng, gwaechanaeyo?” Tanya seseorang. Aku menoleh. ‘jonghyun, apakah aku boleh meminjam bahu mu lagi?’ tanyaku. Suaraku masih serak karena menangis tadi. Dia mengangguk. Aku menangis di bahunya, untuk yang kedua kalinya. Sudah sore. Aku masih sesengukan. “Oppa, gamsahabnida…”ujarku.
Aku ke kamar, aku langsung mandi dan membuka laptopku dan mulai menulis e-mail dari teman ku yang berada di Prancis, tapi dia blasteran Prancis – Indonesia.
hi Kelly?
Bagaimana keadaanmu di korea?
Asik tidak?
Apakau sudah menemukan pengganti oppa mu?
Kurasa belum #plak
==” mian hayeo.
Jangan-jangan kau sudah punya namja chingu ya?
Balas e-mail ku ini!
By : cellie.xoxoxo
Ah, cellie. Ada-ada saja kau ini. Aku pun membalas e-mailnya.
To           : cellie.xoxoxo@yupyupmail.com
Aku di korea baik-baik saja.
Asik kok di korea. Kapan-kapan kamu ke korea ya!
Aku sepertinya sudah, tapi hanya sebatas teman curhat.
Soal namjachigu, aku belum punya, yah, kau tau kan, aku susah dekat dengan namja.
Lainkali, kalo mengirim e-mail yang masuk akal ya!
By : kelly.kimchaeri.xixixievil
Hahaha, aku tertawa melihat e-mail dari Cellie. Yah, dia memang selalu membuatku tertawa ketika aku membuka e-mailnya. Sunny eonnie membuka pintu kamar. “Kelly, gwaechana?” tanyanya. Sepertinya, dia heran melihat aku tertawa di depat laptop ku. “Ne ~ eonnie, gwaechana.” Ujarku sambil terkikik sedikit. Sunny eonnie hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
untuk anak-anak kelas dua harap segera ke ruang makan.” Ujar songsaemin. Akhirnya aku ke ruang makan. Banyak memori aku dan oppa ku di sini. Aku berusaha untuk menahannya. Aku mengambil makanan ku. ‘ah kau ini kelly, lemah sekali’ batin ku.
Aku mencari teman makan, ‘whoa! Mejanya penuh, yang kosong ada, itu juga sama namja.’ Batinku. Ada yang memegang pundakku. “WHOA!” teriakku. Makananku hampir saja jatuh. “Eh, kelly-ah mianhae, makan bareng yuk?” tawar seorang namja. Jujur, namja ini cute sekali. “Ayuk..” aku dan dia makan berdua di satu meja. Persis apa yang sering dilakukan orang pacaran. Sering juga aku melakukannya bersama oppaku.
Hiks..hiks..hiks..
Aku kehilangan nafsu makan. Entah kenapa, akhir-akhir ini aku jadi inget oppaku lagi. Kenangan yang selalu bikin aku bahagia, malah bikin aku sedih. Karena tidak bisa mengulangnya lagi. Aku meninggalkan namja yang belum ku kenal di meja itu. Dia memegang tanganku, “tunggu, kita belum kenalan” ujarnya. Akupun kembali duduk. “Kelly imnida.” Ujarku dengan suara yang parau. “taemin imnida” ujarnya. Kami terdiam sebentar. “kau habis menangis? Kenapa? ” tanyanya. “Bukan urusanmu!” aku membentaknya dan segera pergi ke kamar.
#pagi di ittaewon#
“Ugh, pukul berapa ini?”tanyaku. “jam 9, kajja, ayo berangkat! palli” kata Sunny eonnie. “Ne~” ujarku. Aku segera pergi ke bis sambil membawa koperku. Aku duduk di tempat yang sama, tapi aku di dekat jendela. Aku masih ngantuk karena semalam aku menangis lagi.
Aku sambil mendengarkan lagu.
“I lay my love on you,That should wanna do,Every time I breathe I feel brand new, you open of my heart… as I lay my love on you.” Aku terbawa irama lagu Westlife. Aku tak tahu siapa di sebelahku. Aku mengharapkan Jjong yang ada di sampingku.
Jujurku akui, aku merasa nyaman di sampingnya. Dia memperbolehkan aku meminjam bahunya. Senyumanya, bagiku itu senyum terindah. ‘senyum terindah itu, senyum yang berasal dari orang yang kita sayangi.’ Aku ingat kata-kata itu. Apa aku sayang sama Jjong? Ah masa? Aku kan nggak biasanya kayak gini.
Kamipun tiba di Incheon Airport. Kami akan pergi ke, What the?! INDONESIA!. Aku benci panas!. Aku segera pergi ke pesawat menuju Indonesia. Lagi-lagi aku di dekat jendela baris ke dua. Tempat yang nyaman untuk tidur. “Hoaam…” aku menguap. Aku sangat mengantuk. Tapi aku urungkan niatku untuk tidur. Karena disebelahku lagi-lagi namja. Padahal diangkatan kami, yeojanya lebih banyak daripada namjanya. Kok aku ketemunya namja mulu. ‘nasib’ batinku
Namja itu berbisik kepada namja di sebelahnya ‘hyung….ga?’ hanya itu yang ku dengar darinya. Tiba-tiba namja di sebelahnya berdiri, bertukar tempat dengan namja itu. Lagi-lagi Kim Jong Hyun. Aigo, kenapa harus Jjong lagi!. Jantungku serasa ingin keluar dari tempatnya. Aku hanya mendengarkan lagu. Lagu ini sangat pas untukku. Aku ingin menyanyikannya.
I always need time on my own” aku terdiam karena lupa lyricnya. “need you than when I cry, and day the day feel like you when I’m alone,and the bad when you lie,…,when you walk away and the steps it take, do you see how much I need you now, when your gone, the pieces of my heart I missin’ you, when your gone the face can know to missin’ to, when your gone the world I need to hear, to always get me trough the day,and make it ok, I miss you.” Aku berhenti ketika ada yang bertepuk tangan. “DAEBAK!” teriak seseorang. “eh? Ada apa?” aku memasang tampang babo.
Ah! Iya aku nyanyi sambil teriak tadi. Alhasil se-pesawat ini dengar suaraku. Termasuk para songsaenim. Se-pesawat ini bertepuk tangan. Termasuk taem, ya, aku memanggilnya taem. Namja pertama yang membuat ku bisa makan bersama dengannya. Jjong juga, dan minho, dongsaengnya Jjong.
Kurasa, mukaku memerah sekarang.
.....
to be continue

____________________________________________________

Gimana? Gaje ga? hehehe, maklum, FF pertama yang serius.. :)





Gamsa buat yang baca *bungkuk*




Choi Ha Ae